Dalam rekaman yang diyakini dibuat pada 16 Desember 2016 itu, tampak sang ibu beberapa kali mencium dan memeluk dua anak gadisnya tersebut. Sementara sang ayah sesekali memberikan penjelasan tentang bagaimana cara menarik pemicu bom yang melakat pada rompi mereka.
Percakapan ngeri antara ayah dan anak.
Pada pertama ditampilkan percakapan sang ayah dan kedua anaknya tentang kesiapan mereka berjihad. "Kalian tidak usah takut karena akan masuk surga, bukan begitu?" ujar sang ayah. Sang anak pun menjawab serentak dengan senyum polos mereka. "Iya ayah."
Atas nama jihad.
Di rekaman lain, sang ayah menjelaskan mengapa akhirnya memilih anak belianya sebagai martir. Menurutnya, tidak ada istilah terlalu muda bagi seorang yang ingin jihad di jalan Tuhan. Dia kemudian berdoa agar pengorbanan dua orang anaknya diterima oleh Tuhan.
Berteriak Allahu Akbar.
Usai menerima penjelasan dari sang ayah, dua gadis itu pun memeluk sang ibu sambil berteriak Allahu Akbar sebelum meninggalkan ruangan.
Berpura-pura ke toilet.
Setelah berpamitan, seorang gadis yang berusia 7 tahun tersebut berjalan menuju kantor polisi di Damaskus, ibu kota Suriah. Kepada beberapa polisi yang sedang menjaga pos, dia meminta izin untuk menggunakan toilet tersebut. Tak lama setelahnya, bom pun meledak dan menghancurkan kantor polisi itu. Meskipun begitu, hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi apakah gadis dalam rekaman itu adalah pelakunya bom bunuh diri...
Melukai tiga polisi.
Ledakan itu dilaporkan telah melukai tiga polisi. Hingga saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas aksi teror tersebut. Dugaan sementara, kelompok Jabhat Fateh al-Sham yang terafiliasi dengan Al-Qaeda adalah dalang utama. Asumsi ini didasarkan pada laporan bahwa sang ayah kedua gadis tersebut adalah anggota dari Jabhat Fateh al-Sham. (Idntimes/SN)
Video:
COMMENTS